Lirik lagu biasanya jadi sarana buat para musisi untuk mengekspresikan emosi, kritik sosial, atau cerita personal. Tapi di luar hal itu, ada juga yang milih jalur berbeda: merangkai kata-kata nyeleneh, absurd, dan malah bikin pendengar geleng-geleng.
Dari lirik-lirik nyeleneh itulah justru para musisi ini nyiptain daya tarik dan keunikan dari karya mereka. Di artikel ini gue bakal bahasa mereka-mereka yang berani beda lewat karya, ada siapa aja? Cekidot!
Kayak salah satu lagunya "Kipas Angin Kesedot Sampah" punya lirik yang bener-bener absurd dan nyeleneh, yaitu "...buat sayangku Orocimaru di Kualanamu..." kalo dipikir dengan akal sehat emang nggak bakal nyambung. Ngapain coba Orocimaru dari anime Naruto ada di Sumatera Utara? Haha.
Bukan cuma lirik yang nggak ngikutin struktur umum doang, tapi dari gaya sampai cara doi nyanyi juga bener-bener nyeleneh. Vokal yang dilepas sembarangan, gaya nyanyi yang kayak lagi berdialog, semuanya dibalut sama musik folk-ballad eksperimen yang bikin makin nyeleneh.
Lirik-lirik lagu mereka kebanyakan diambil dari dialog-dialog keseharian yang terjadi tentang kelakuan masyarakat di Indonesia, khususnya di sekitar mereka. Tapi yang paling nyeleneh adalah lirik dari lagu "Lagu Timnas Arab" yang isinya emang nyebutin pemain bola dari Tim Nasional Arab. Kacau ye, haha.
Walaupun nyeleneh lewat lagu dan liriknya, tapi mereka nyampein keresahan secara implisit, bro! Lagu "Mari Membaca" kritik tentang angka buta huruf yang tinggi dan lagu "Supir Angkot Goblog" protes tentang bagaimana cara berkendara mereka di jalanan yang cukup membahayakan.
Kuburan Band pun selalu nyuguhin genre musik yang beda-beda sesuai dengan tema lagunya itu sendiri. Kayak lagunya yang "Tua-Tua Kelabing" mereka masukin genre disko di dalemnya. Terus, aksi panggung livenya juga nyeleneh, mereka pernah bawa odong-odong, topeng monyet, sampai jaipongan sebagai gimmick. Ada-ada aja, ye!
Semua band dan musisi di atas emang milih jalur yang berbeda dengan nyiptain lirik aneh dan nyeleneh yang mereka gunain buat menyuarakan gagasan, sindiran, maupun humor sosial. Walau dikemas secara absurd, tapi tetap punya nilai estetika dan relevansi yang #BikinNyaman pendengarnya sampai sekarang.